Thursday, June 22, 2017

Transformer : The Last Knight

Installment kelima Transformer hadir kembali ketika film ini dianggap sudah mencapai riwayatnya pada film terakhir. Sepertinya penggemar setia Robot pengubah bentuk ini masih menanti akan seperti apa film filmnya kemudian. Dan tidak ada yang mempu memuaskan kecuali dosis yang semakin meningkat dengan skala yang lebih masif lagi.

***

Mengambil tajuk The Las Knight, pada bagian ini penulis skenario membawa cerita mengenai King Arthur dan Ksatria Meja Bundar berikut Merlin SI Penyihir ke dalam saga pertempuran para robot alien. Dikisahkan para robot telah ada di tanah Inggris dan membantu Raja Arthur memenangi peperangan demi peperangan. Dan rahasia mereka dilindungi dengan sempurna oleh Ordo Witwiccan.

Salah satu rahasia penting adalah Tongkat Merlin. Sebuah tongkat sihir yang menjadi mitos ternyata adalah sebuah tongkat pembuka kunci dengan kekuatan tak terbatas dari Cybertron, planet para robot. Dan, tidak ada manusia yang mampu menggunakannya kecuali Merlin, atau keturunannya.

Di saat yang sama, robot alien yang terus berdatangan ke bumi telah semakin membuat manusia jenuh dan memilih untuk memerangi mereka, tak peduli apakah mereka Autobot atau Decepticon. Yaeger Cade (Mark Wahlberg) berada di tengah untuk melindungi dan menyembunyikan mereka, hingga salah satu robot menyerahkan sebuah talisman padanya. Yang membawanya pada takdir terbesar dalam perseteruan para robot.

Sementara, Optimus Prime melanglang kembali ke Cybertron untuk menemui pencipta mereka dan menghentikan agresi ke Bumi yang tak kunjung usai. Malang, alih alih mampu mengalahkan Sang Queentessa, ia justru menjadi budak dan harus mengambil Tombak Merlin agar Cybertron dapat pulih dari kehancuran. Dengan satu pengorbanan. Kehancuran dan kiamat untuk Bumi.

***

Mengambil premis cerita yang membawa pada sisi "legenda - sejarah" pada sebuah film memang selalu menarik. Apalagi dengan cerita sepopuler Raja Arthur. Belum lagi film ini beredar tak lama berselang dari King Arthur (yang sebenarnya). Memoles sebuah cerita yang sudah ada dengan "keterbaruan" memang selalu menjadi jagonya Hollywood, khususnya Transformer. Setelah melanglang buana ke Timur Tengah, menjelajah masa Jurasic, hingga sekarang menguak tabir misteri Stonehedge di Inggris, selalu mampu memancing rasa penasaran penonton.

Dengan tampilan kolosal sebuah pertempuran. ledakan yang lebih besar, pertarungan antar robot yang lebih jelas siapa melawan siapa, hingga koreografi dan style "sword fight" menggantikan banyaknya tembak menembak dibanding film terdahulu untuk semakin menegaskan unsur 'Knight' dari film ini, jelas menjadi nilai lebih dari sebuah ekspektasi akan installment. Belum lagi jajaran pendukung semakin ditambah dengan kehandalan Anthony Hopkins sebagai Edmun Burton, sang Witwiccan terakhir, seakan memberi jaminan bahwa film ini tak melulu soal ledakan dan tembakan. Humor dan dialog yang coba ditawarkan bahkan di tengah tengah ketegangan aksi juga menjadi nilai tambah kali ini.

Dengan segala kelebihan yang coba ditawarkan, sisi lemah serial ini masih saja sama. Adegan yang lompat sana sini dengan keterkaitan antar scene yang membingungkan, masih menjadi cacat utama. Beberapa ketidaklogisan alur juga masih mendominasi. Chemistry antara Cade dengan Vivian (Laura Haddock) sebgai keturunan Merlin terakhir juga sangat jauh. Humor yang diharapkan menjadi penghibur malah terkesan 'garing' dan mubazir. Dialog panjang dan bertele nyatanya tak membuat alur cerita semakin dimengerti, apalagi buat mereka yang tak memahami realm Transformer. Hingga akhirnya, dengan segala unsur yang ditawarkan, film ini memang cuma sebatas popcorn movie yang tinggal dinikmati apa adanya.

***

Cade telah kehilangan banyak hal. Sebagai seorang yang mengaku penemu, dia telah gagal karena nyatanya ia tidak mampu membuat banyak hal. Ditinggal mati istri sejak lama. Kemudian menjadi buronan pemerintah karena melindungi para robot (Autobot) membuatnya jauh dari anak gadisnya. Segala penderitaannya berujung kepada takdirnya untuk menjadi ksatria terakhir pelindung (pengampu) Tombak Merlin. Tak ada kemenangan tanpa pengorbanan. Dan premis itulah yang didorong sejak awal mula film ini. Tak mungkin ada kemenangan, kesuksesan, kejayaan, kecuali ada pengorbanan dalam perjalanan mencapainya.